Jawa Tengah dikenal sebagai wilayah yang berpotensi besar untuk investasi karena mempunyai fasilitas infrastruktur yang memadai. Di sisi lain, pemerintah provinsi hingga kabupaten dan kota di Jawa Tengah juga turut berperan dalam mempermudah akses izin dan ketersediaan lahan, sehingga tidak heran jika pemerintah gencar untuk mempercepat perluasan kawasan industri di Jawa Tengah. 

Bukan hanya itu, kawasan industri di Jawa Tengah juga mendorong inovasi dan riset dalam pengembangan teknologi dan produk. Di mana kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi global dapat menciptakan produk dengan nilai tambah yang tinggi. Kawasan industri di Jawa Tengah mencakup berbagai sektor ekonomi. Mulai dari industri manufaktur, tekstil, otomotif, hingga agroindustri. Saat ini, Jawa Tengah mempunyai 5 (lima) kawasan Industri yang telah beroperasi, seperti KI Wijayakusuma, KI JIPS, KI Tanjung Emas EPZ, KI Terpadu Batang, dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal.

Mari kita mengenal lebih dekat 5 kawasan industri unggulan di Jawa Tengah!

Kawasan Industri Wijayakusuma 250 Ha
Kawasan Industri JIPS 300 Ha
Kawasan Industri Tanjung Emas EPZ  30 Ha
Kawasan Industri Terpadu Batang 4.300 Ha
Kawasan Ekonomi Khusus Kendal 1.000 Ha

Sumber: DPMPTSP Jateng

  • Kawasan Industri Wijayakusuma di Kota Semarang

Perusahaan PT Kawasan Industri Wijayakusuma atau yang dikenal juga sebagai PT KIW merupakan perusahaan yang berfokus pada pengembangan dan pengelolaan kawasan industri. Terletak di Jalan Raya Semarang, kawasan ini dirancang untuk menarik investor lokal maupun internasional agar tertarik membangun berbagai jenis industri di lokasi yang terintegrasi. PT KIW menyediakan lahan industri siap bangun seluas 250 Ha dan bangunan pabrik siap pakai dengan luas 61.878 m2, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti tempat usaha atau pabrik dan pergudangan.

  • Jatengland Industrial Park Sayung di Kabupaten Demak

Kawasan industri Jawa Tengah Land Industrial Park Sayung terletak di perbatasan antara Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Kawasan ini dikelola oleh PT Jawa Tengah Lahan Andalan dengan luas pengelolaan sekitar 300 Ha. Saat ini, lahan yang tersedia sekitar 285,75 Ha. Sejak awal pendiriannya, kawasan ini mempunyai visi untuk “Menjadi perusahaan pengelola kawasan industri yang terpercaya, kompetitif, dan berkelanjutan”.

  • Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang

KITB terletak di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Kawasan ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas oleh pemerintah. Selain itu, kawasan ini juga diperkirakan mampu menampung sekitar 282.000 tenaga kerja. Pembangunan pabrik pertamanya dimulai dengan upacara Groundbreaking Ceremony di kawasan tersebut.

Kawasan ini mempunyai total luas lahan pengembangan mencapai 4.300 Ha. Pembangunaan KIT Batang dibagi menjadi tiga klaster, yaitu Klaster I seluas 3.100 Ha, Klaster II seluas 800 Ha, dan Klaster III seluas 400 Ha. KIT Batang diharapkan dapat menjadi pilihan utama bagi investor asing yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

  • Tanjung Emas Export Processing Zone di Kota Semarang

Tanjung Emas Export Processing Zone (TEPZ) merupakan kawasan industri yang terletak di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang Jawa Tengah. Kawasan ini dikembangkan oleh PT Lamicitra Nusantara dan mempunyai luas area sebesar 30 Ha. TEPZ diresmikan pada tahun 1993 dan menyediakan berbagai fasilitas industri manufaktur, termasuk keberadaan Kantor Bea Cukai di lokasi untuk memfasilitasi proses perizinan dan ekspor. Konsep bangunan pabrik sewa diterapkan di kawasan ini, dengan fokus pada industri yang ramah lingkungan.

  • Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal di Kabupaten Kendal

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal merupakan salah satu kawasan industri terluas di Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas sekitar 1.000 Ha, kawasan ini sedang dalam proses pengembangan dan diproyeksikan akan diperluas hingga 2.200 Ha. Kawasan Industri Kendal adalah hasil dari kerjasama antara antara dua pengembang industri terkemuka di Asia Tenggara, yaitu Naming Sembcorp Development Ltd dan PT Jababeka Tbk. Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Singapura dan Indonesia. Dengan pembukaan resminya pada tanggal 16 November 2016, yang diresmikan oleh PM Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Jokowi. KEK Kendal menandai awal dari banyak investasi dan perkembangan ekonomi di daerah tersebut. Saat ini, sudah terdapat 61 perusahaan yang beroperasi di KI Kendal dan turut menyediakan lapangan kerja bagi ribuan tenaga kerja lokal.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari Industri Manufaktur hanya di Manufacturing Surabaya 2024: The Biggest Manufacturing Exhibition in Eastern Indonesia. Kunjungi laman https://pamerindo.co.id/manusurabaya/prereg/ untuk Pre-Registrasi sekarang! 

Source: