JIEXPO KEMAYORAN – JAKARTA

SEE YOU AT #mfi2025: 3 – 6 December 2025

Manufacturing Series Exhibition:

Ini 4 Alasan Kamu Harus Terapkan Additive Manufacturing

Sumber: Freepik

Dunia industri terus bergerak menuju arah yang lebih cerdas, cepat, dan personal. Produk tidak lagi dibuat secara massal dengan satu bentuk seragam, tapi justru dituntut untuk dapat membuat sebuah produk yang lebih spesifik sesuai kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, fleksibilitas, efisiensi, dan inovasi sangat dibutuhkan dalam proses produksi untuk dapat memenangkan persaingan pasar. 

Di tengah transformasi ini, additive manufacturing atau lebih dikenal dengan 3D printing hadir sebagai salah satu solusi produksi yang modern dan adaptif. Menariknya, teknologi ini dinilai cocok diterapkan untuk produksi skala kecil. Lalu, apa itu additive manufacturing? Mengapa cocok diterapkan pada industri kecil? Serta bagaimana cara kerjanya?

Mengenal Additive Manufacturing

Pernahkah Anda bayangkan sebuah proses produksi yang dimulai hanya dengan desain digital, lalu berubah menjadi produk nyata tanpa perlu cetakan dan bisa langsung disesuaikan dengan kebutuhan? Itulah keunggulan dari additive manufacturing. Alih-alih memotong atau membuang material seperti pada metode tradisional, teknologi ini justru menyusun produk lapis demi lapis. Proses produksi dengan cara demikian, mampu menghasilkan lebih sedikit limbah, lebih fleksibel, serta memungkinkan pembuatan desain yang kompleks dengan presisi.

Mengapa Additive Manufacturing Cocok untuk Produksi Skala Kecil?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, teknologi additive manufacturing adalah pilihan yang ideal untuk perusahaan dengan skala produksi yang lebih kecil. Namun, apa, ya, yang sebenarnya menjadikan teknologi ini begitu cocok diterapkan pada industri kecil? 

  1. Fleksibel dan Bisa Disesuaikan dengan Mudah: Teknologi ini memungkinkan pembuatan produk custom sesuai permintaan konsumen dalam jumlah terbatas, tanpa memerlukan cetakan khusus. Dengan begitu, perusahaan dapat menghemat biaya produksi sekaligus memenuhi kebutuhan pasar yang lebih spesifik.
  2. Proses Produksi Lebih Cepat: Berkat kecepatan dan efisiensi teknologi additive manufacturing, proses produksi dapat lebih cepat bahkan bisa berlangsung hanya dalam hitungan jam. Jadi, teknologi ini banyak digunakan dalam pembuatan prototipe dan uji coba desain.
  3. Biaya Lebih Ringan: Penggunaan teknologi ini tergolong sederhana dan tidak memerlukan peralatan besar. Inilah yang menjadikan additive manufacturing sebagai solusi ideal bagi industri kecil. Produksi dapat dilakukan dengan perlengkapan yang lebih ringkas, lebih hemat biaya, namun tetap mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi.
  4. Minim Limbah dan Efisiensi Material: Proses produksi menggunakan additive manufacturing memakai material yang dibutuhkan, sehingga teknologi ini mampu mendukung produksi yang lebih ramah lingkungan.

Contoh Nyata Penggunaan Additive Manufacturing

Saat ini, teknologi additive manufacturing sudah banyak dimanfaatkan di berbagai sektor industri. Contohnya, pada sektor otomotif digunakan untuk pembuatan suku cadang dengan cepat, pada bidang medis digunakan untuk pembuatan alat bantu custom, seperti brace dan gigi palsu, dan pada bidang manufaktur digunakan untuk membuat jig dan alat bantu kerja.

Bagaimana Cara Kerja Additive Manufacturing? 

  1. Membuat Desain Digital: Proses dimulai dengan pembuatan desain produk menggunakan perangkat lunak CAD (Computer-Aided Design). Di sinilah bentuk, ukuran, dan detail produk dirancang secara digital.
  2. File Diubah Menjadi Format Khusus: Desain yang telah selesai dibuat akan di ubah ke dalam format STL, atau format lain yang dapat dibaca oleh printer 3D. 
  3. Proses Slicing (Pemotongan Desain Menjadi Lapisan): Pada tahap ini, desain 3D akan dipotong secara digital menjadi ratusan hingga ribuan lapisan tipis menggunakan perangkat lunak khusus. 
  4. Proses Pencetakan Dimulai!: Langkah selanjutnya, lapisan yang telah terbentuk akan dicetak satu per satu oleh printer 3D, mulai dari dasar hingga membentuk produk utuh. material yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari plastik, logam, resin, hingga biomaterial.
  5. Pendinginan Produk: Setelah selesai dicetak, produk perlu didinginkan hingga mengeras.
  6. Finishing: Terakhir, produk yang telah jadi perlu melalui proses finishing, seperti pengamplasan, pelapisan, atau pewarnaan agar hasilnya lebih halus dan siap digunakan.

Apa Saja Tantangan yang Perlu Diperhatikan?

Kehadiran teknologi ini memang dapat menjadi solusi bagi industri untuk menghadapi era industri 4.0. Di balik itu, tentu saja tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, loh! Misalnya, kecepatan cetak yang belum cocok untuk produksi massal atau pilihan material yang belum sebanyak metode tradisional. Namun, untuk skala kecil dan menengah yang membutuhkan produksi fleksibel dan cepat, additive manufacturing sangat bisa diandalkan.

Dengan semua keunggulan yang dimiliki teknologi additive manufacturing, apakah perusahaan Anda sudah menerapkannya dan siap melangkah ke era manufaktur lebih cerdas? 

Penasaran dengan inovasi terbaru dari industri manufaktur? Ingin membuka peluang bisnis dari berbagai sektor manufaktur? Registrasi sekarang dan amankan tiketmu dengan cara klik link berikut: Registrasi Manufacturing Surabaya 2025

Bergabunglah dengan kami dalam Manufacturing Indonesia 2025: Biggest Manufacturing Expo in Southeast Asia. Kunjungi website kami di https://www.manufacturingindonesia.com/ untuk informasi terkini seputar industri manufaktur. Ikuti akun media sosial Instagram kami @manufacturing.indonesia untuk mengetahui informasi seputar pameran dan ikuti akun media sosial TikTok kami @manufacturing.series untuk mengetahui informasi unik terkait industri manufaktur.

Reference

  1. Matvijev, Marta (22 Maret, 2023). “Understanding the 7 types of additive manufacturing processes” Diakses pada tanggal 15 April 2025, dari https://oqton.com/posts/understanding-the-7-types-of-additive-manufacturing-processes/ 
  2. Pinnacletech.co.id (4 Oktober, 2024). “Apa Itu Additive Manufacturing? Begini Cara Kerjanya”. Diakses pada tanggal 16 April 2025, dari https://pinnacletech.co.id/apa-itu-additive-manufacturing/ 
  3. Puspita, Rita (17 Februari, 2025). Apa Itu Additive Manufacturing? Manfaat dan Contoh Penerapannya. Diakses pada tanggal 15 April 2025, dari https://www.cloudcomputing.id/pengetahuan-dasar/additive-manufacturing#google_vignette 
  4. Syafiq, Asyraf (n.d.). “Mengenal Additive Manufacturing: Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaatnya” Diakses pada tanggal 15 April 2025, dari https://synapsis.id/blog/additive-manufacturing