JIEXPO KEMAYORAN, JAKARTA - INDONESIA

3 – 6 December 2025

Daftar 10 Industri Manufaktur Penyerap Tenaga Kerja Terbesar di 2024

Sumber: Freepik

Pada tahun 2024, sektor manufaktur masih memegang peran penting sebagai salah satu motor penggerak perekonomian nasional dan penyedia lapangan kerja terbesar di Indonesia. Perannya tidak hanya terbatas pada kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi juga sangat signifikan dalam menyerap tenaga kerja dari berbagai latar belakang dan keahlian. Hal ini menunjukkan bahwa industri manufaktur tetap menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Berdasarkan data terkini, industri makanan tercatat sebagai subsektor manufaktur yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Dengan kontribusi sebesar 4% dari total tenaga kerja manufaktur.

Berikut adalah daftar lengkap 10 sektor industri manufaktur dengan proporsi tenaga kerja terbanyak di Indonesia pada tahun 2024:

Mengapa Industri Makanan Menjadi Penyerap Tenaga Kerja Tertinggi?

Tingginya penyerapan tenaga kerja di sektor ini menunjukkan betapa besarnya permintaan terhadap produk makanan dan minuman olahan di dalam negeri. Pertumbuhan populasi, urbanisasi, serta meningkatnya pola konsumsi masyarakat yang lebih modern dan praktis menjadi pendorong utama berkembangnya industri ini. Selain itu, inovasi dalam pengemasan, distribusi, serta ekspansi ke pasar ekspor juga turut memperluas skala produksi dan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini menjadikan sektor makanan tidak hanya mampu bertahan terhadap krisis, tetapi juga menjadi salah satu motor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Lebih lengkapnya berikut ini beberapa alasan industri makanan dapat menjadi penyerap tenaga kerja tertinggi di tahun 2024: 

  1. Kontribusi terhadap PDB: Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB, terutama pada Industri Pengolahan Non-Migas. 
  2. Bersifat Padat Karya: Industri makanan dan minuman, khususnya Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan, dikenal sebagai industri yang padat karya, yang berarti memang banyak menyerap tenaga kerja. 
  3. Permintaan Domestik dan Ekspor: Industri makanan dan minuman didorong oleh permintaan domestik untuk konsumsi dan bahan baku industri, serta permintaan dari pasar ekspor. 
  4. Perkembangan IKM Pangan: IKM pangan memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat karena banyaknya unit usaha dan tenaga kerja yang terserap. 
  5. Pentingnya Ketahanan Pangan: Dengan fokus pada ketahanan pangan, industri makanan dan minuman berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan domestik dan mendukung pertumbuhan ekonomi. 
Tantangan Bagi Industri Makanan

Meskipun sektor ini mengalami pertumbuhan yang cukup pesat bukan berarti dapat berjalan tanpa hambatan. Berikut ini hambatan yang dihadapi oleh industri makanan:

  1. Daya beli masyarakat menengah kebawah masih rendah: Daya beli masyarakat menengah ke bawah masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan kalangan atas yang memiliki kapasitas belanja lebih tinggi. Perbedaan ini menunjukkan adanya ketimpangan akses terhadap kebutuhan pangan, yang sebagian besar disebabkan oleh distribusi pangan yang belum merata di berbagai wilayah.
  2. Masih kesulitan mempertahankan kualitas hasil: menjaga kualitas hasil olahan juga menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan dalam proses produksi. Sayangnya, pada tahap ini industri pengolahan pangan di Indonesia dinilai masih kurang optimal, terutama dalam hal metode pengawetan. 
  3. Jaringan distribusi yang tidak merata: Banyak wilayah, terutama di luar kota besar, sulit mendapat akses ke produk olahan dengan harga dan kualitas yang sama. Ketimpangan ini menghambat pemerataan konsumsi dan pertumbuhan pasar secara nasional.
  4. Kurangnya infrastruktur penyimpanan yang memadai: Kurangnya infrastruktur penyimpanan yang memadai membuat banyak produk pangan cepat rusak sebelum sampai ke konsumen. Hal ini tidak hanya menyebabkan kerugian bagi produsen, tapi juga mempengaruhi ketersediaan dan kualitas pangan di berbagai daerah. 
  5. Ketergantungan pada pasar domestik: Industri pengolahan pangan di Indonesia masih banyak bergantung pada pasar dalam negeri. Jadi jika daya beli masyarakat sedang menurun, industri ini bisa ikut terdampak. 

Bergabunglah dengan kami dalam Manufacturing Indonesia 2025: Biggest Manufacturing Expo in Southeast Asia. Kunjungi website kami di https://www.manufacturingindonesia.com/ untuk informasi terkini seputar industri manufaktur. Ikuti akun media sosial Instagram kami @manufacturing.indonesia untuk mengetahui informasi seputar pameran dan ikuti akun media sosial TikTok kami @manufacturing.series untuk mengetahui informasi unik terkait industri manufaktur. 

Referensi

  1. Ramdan K, Dadan. (9 Januari 2025). “Prospek dan Tantangan Industri Pengolahan Pangan” Diakses pada tanggal 26 Mei 2025, dari https://www.kompasiana.com/dakoram1011/677f777034777c083f7abe52/prospek-dan-tantangan-industri-pengolahan-pangan?page=all&page_images=1  
  2. Ridwan, Akbar. (17 Juni 2025). “Jenis Industri Manufaktur dengan Pekerja Terbanyak di Indonesia 2024”. Diakses pada tanggal 26 Mei 2025 dari  https://databoks.katadata.co.id/ketenagakerjaan/statistik/6850f374ed063/jenis-industri-manufaktur-dengan-pekerja-terbanyak-di-indonesia-2024 
  3. Suandi, Andi. (3 Juni 2025). “Industri Makanan dan Minuman Topang Perekonomian Nasional Berkelanjutan”. Diakses pada tanggal 26 Mei 2025 dari https://rri.co.id/info-kementerian/1560360/industri-makanan-dan-minuman-topang-perekonomian-nasional-berkelanjutan