
Sumber: Freepik
Indonesia berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan masuk peringkat ke-13 dunia dalam nilai tambah manufaktur (Manufacturing Value Added) pada tahun 2024. Dengan nilai mencapai 265,07 miliar dolar AS, Indonesia jauh melampaui rata-rata global serta mengungguli negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pencapaian ini menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan manufaktur utama di kawasan Asia dan membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pertumbuhan Industri Manufaktur Indonesia Terkini
Menurut data terkini, nilai tambah manufaktur Indonesia mencapai angka signifikan sebesar 265,07 miliar dolar AS, dua kali lipat lebih besar dibanding Thailand yang berada di posisi kedua di Asia Tenggara. Industri manufaktur memberikan kontribusi signifikan kepada perekonomian nasional dengan menyerap tenaga kerja dan mendukung sektor-sektor lain melalui efek berganda.
Beberapa faktor utama yang mendukung keberhasilan Indonesia menembus 13 besar dunia di sektor manufaktur antara lain:
- Transformasi Struktural & Hilirisasi
Pemerintah fokus mendorong industri beralih dari penjualan bahan mentah ke produk bernilai tambah tinggi. Kebijakan hilirisasi terbukti memperkuat rantai nilai domestik, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, dan meningkatkan kontribusi sektor manufaktur terhadap perekonomian.
- Insentif & Kebijakan Pro-Investasi
Melalui kebijakan fiskal, kemudahan perizinan, serta pembangunan kawasan industri, Indonesia menjadi destinasi yang lebih menarik bagi investor dalam dan luar negeri. Insentif ini mempercepat pertumbuhan pabrik baru dan memperluas kapasitas produksi nasional.
- Adopsi Teknologi & Inovasi
Perusahaan manufaktur semakin gencar mengadopsi teknologi Industri 4.0, seperti otomatisasi, digitalisasi, dan inovasi produk. Hal ini menjaga daya saing global dan meningkatkan efisiensi produksi.
Strategi Pemerintah Perkuat Manufaktur
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa penguatan sektor manufaktur melalui hilirisasi industri, pengembangan teknologi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi fokus utama pemerintah. Upaya ini ditujukan untuk menjaga daya saing Indonesia di pasar global dan memperkuat posisi negara sebagai pusat manufaktur yang inovatif dan berkelanjutan yang kuat.
Berikut isu yang menegaskan pentingnya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem manufaktur Indonesia di tengah dinamika pasar global:
- Tingkat penyerapan tenaga kerja menunjukkan bahwa efisiensi dan otomatisasi bisa mengurangi daya serap tenaga kerja, terutama di subsektor tertentu.
- Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) manufaktur masih tertinggal dari perusahaan besar dalam hal teknologi dan akses modal.
- Kualitas dan ketersediaan tenaga kerja terampil menjadi hambatan utama, terutama di era industri canggih.
- Produk impor murah dapat mengikis pangsa pasar industri lokal jika proteksi dan daya saing tidak optimal.
- Tekanan global terhadap praktik industri ramah lingkungan dan rendah karbon memaksa transformasi menuju industri hijau.
Oleh karena itu, berbagai tantangan tersebut menuntut langkah strategis dan kebijakan yang tepat sasaran agar sektor manufaktur nasional dapat terus tumbuh secara inklusif, berdaya saing tinggi, dan selaras dengan tuntutan global.
Penasaran dengan inovasi terbaru dari industri manufaktur? Ingin membuka peluang bisnis dari berbagai sektor manufaktur? Registrasi sekarang dan amankan tiketmu dengan cara klik link berikut: Registrasi Manufacturing Indonesia 2025
Bergabunglah dengan kami dalam Manufacturing Indonesia 2025: Biggest Manufacturing Expo in Southeast Asia. Kunjungi website kami di https://www.manufacturingindonesia.com/ untuk informasi terkini seputar industri manufaktur. Ikuti akun media sosial Instagram kami @manufacturing.indonesia untuk mengetahui informasi seputar pameran dan ikuti akun media sosial TikTok kami @manufacturing.series untuk mengetahui informasi unik terkait industri manufaktur.
Reference
- Investopia.com. “What is Market Value Added?” Diakses pada tanggal 02 Oktober 2025 dari https://www.investopedia.com/terms/m/mva.asp
- Agustin R (2025). “Market Value Added (MVA), Financial Ratios And Value Of Manufacturing
- Companies In The Automative And Component Sub-Sectors” Diakses pada tanggal 02 Oktober 2025 dari https://doi.org/10.35508/jom.v18i1.20717 .
- cnbcindonesia.com. “Hilirisasi Jadi Prasyarat Sektor Industri Menuju Indonesia Emas 2045”. Diakses pada tanggal 02 Oktober 2025 dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20250115200002-4-603501/hilirisasi-jadi-prasyarat-sektor-industri-menuju-indonesia-emas-2045
- Fu Q (2022) How does digital technology affect manufacturing upgrading? Theory and evidence from China. PLoS ONE 17(5): e0267299. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0267299