JIEXPO KEMAYORAN – JAKARTA

4 – 7 December 2024

Manufacturing Series Exhibition:

BI BILANG MANUFAKTUR INDONESIA BERGAIRAH, INI BUKTINYA!

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) melaporkan aktivitas industri manufaktur Tanah Air bergairah pada kuartal IV-2021. Pada kuartal berikutnya, kinerja industri pengolahan diperkirakan kian membaik.

Pada Jumat (14/1/2022), BI merilis data Prompt Manufacturing Index (PMI) periode kuartal IV-2021. Angkanya ada di 50,17%, naik dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 48,75%.

Seperti Purchasing Managers’ Index (PMI) versi IHS Markit, PMI-BI juga menggunakan angka 50 sebagai titik start. Kalau sudah di atas 50%, maka artinya industriawan berada dalam fase ekspansi.

“Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada komponen Volume Produksi, Volume Total Pesanan dan Volume Persediaan Barang Jadi. Berdasarkan subsektor, peningkatan terjadi pada mayoritas subsektor, dengan indeks tertinggi pada Makanan, Minuman dan Tembakau (51,84%), Logam Dasar Besi dan Baja (51,80%), Tekstil, Barang Kayu dan Alas Kaki (50,98%), serta Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya (50,66%). PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan sektor Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang positif dan meningkat dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 0,5%,” papar keterangan tertulis BI.

Pada kuartal I-2022, BI memperkirakan PMI-BI bakal lebih baik lagi. Angkanya diperkirakan 53,83%.

“Peningkatan PMI-BI didorong seluruh komponen pembentuknya, terutama Volume Produksi, Volume Total Pesanan, Volume Persediaan Barang Jadi dan Jumlah Karyawan yang berada pada fase ekspansi. Mayoritas subsektor diprakirakan akan meningkat, dengan indeks tertinggi pada subsektor Logam Dasar Besi dan Baja (54,06%), Makanan, Minuman dan Tembakau (53,86%) serta Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya (53,4%),” tulis keterangan BI.

Oleh: Hidayat Setiaji

Source: https://www.cnbcindonesia.com/news/20220114102632-4-307300/bi-bilang-manufaktur-indonesia-bergairah-ini-buktinya