Sumber: kompas.com
Dinamika perdagangan global yang semakin kompetitif menjadi tantangan tersendiri bagi perekonomian Indonesia. Untuk menjawab tantangan tersebut, Indonesia menjalin perjanjian dagang dengan Uni Eropa yang dikenal dengan nama Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Perjanjian ini tidak hanya sekadar membuka pintu perdagangan, tetapi juga menjadi strategi besar untuk memperkuat daya saing Indonesia di pasar global. Dengan pasar Eropa yang memiliki daya beli tinggi serta standar kualitas yang ketat, IEU-CEPA dipandang sebagai peluang sekaligus tantangan bagi perekonomian Indonesia. Apa saja poin penting perjanjian tersebut, dan bagaimana dampaknya dan tantangannya bagi perekonomian Indonesia? Yuk baca lebih lanjut!
Apa Itu IEU-CEPA?
IEU-CEPA merupakan sebuah perjanjian terintegrasi yang bertujuan untuk memperlancar arus barang, jasa, serta investasi antara Indonesia dan Uni Eropa. Melalui perjanjian ini, kedua negara sepakat untuk menghapuskan beberapa hambatan perdagangan baik berupa tarif, maupun non-tarif. Dengan demikian, produk Indonesia akan lebih mudah masuk ke pasar Eropa begitu pula sebaliknya.
Kesepakatan ini bisa disebut sebagai salah satu perjanjian dagang paling ambisius yang pernah dilakukan Indonesia karena mencakup hampir seluruh sektor perekonomian, mulai dari perdagangan barang, jasa, investasi, hingga perlindungan hak kekayaan intelektual.
Beberapa Poin Penting dalam Perjanjian IEU-CEPA
Terdapat beberapa poin penting yang perlu diketahui dan memberikan dampak signifikan bagi Indonesia dan Eropa, yaitu:
- Penghapusan Tarif Perdagangan: Sekitar 98% tarif perdagangan antara Indonesia dan Eropa akan dihapus secara bertahap. Hal ini membuat produk Indonesia lebih kompetitif di pasar Eropa karena harga jualnya lebih bersaing.
- Akses Pasar Produk Pertanian dan Industri: Produk pertanian Indonesia seperti kopi, rempah, dan buah tropis akan lebih mudah menembus pasar Eropa. Selain itu, produk industri seperti tekstil, alas kaki, dan produk kayu akan mendapatkan tarif khusus.
- Investasi dan Sektor Jasa: Indonesia berkomitmen membuka lebih banyak sektor untuk investasi dari Uni Eropa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI) yang mendukung transfer teknologi dan penciptaan lapangan kerja.
- Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual: IEU-CEPA memperkuat perlindungan terhadap indikasi geografis (IG). Produk khas Indonesia, seperti kopi Gayo, cokelat Sulawesi, atau lada Lampung, akan mendapatkan pengakuan resmi di Eropa sehingga memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Proyeksi Dampak Positif Bagi Ekonomi Indonesia
Berdasarkan berbagai proyeksi, implementasi IEU-CEPA diyakini akan menghadirkan sejumlah dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Berikut ini dampaknya:
- Ekspor Indonesia ke Uni Eropa naik 8–10% dalam 5 tahun pertama.
- Produk unggulan seperti minyak sawit, tekstil, alas kaki, kopi, rempah, dan furnitur kayu diperkirakan menjadi sektor paling diuntungkan.
- PDB Indonesia meningkat 0,1–0,2% per tahun, seiring dengan pertumbuhan perdagangan dan investasi.
- Investasi asing langsung (FDI) berpotensi naik signifikan, mendorong inovasi dan transfer teknologi.
Peluang dan Tantangan
Selain memberikan banyak peluang, perjanjian ini juga menghadirkan sejumlah tantangan seperti standar regulasi yang ketat. Hal ini menuntut produk Indonesia untuk selalu konsisten menjaga kualitas, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan. Apabila tidak mampu menyesuaikan, konsekuensinya produk lokal akan sulit menembus pasar Eropa.
Dengan adanya perjanjian ini juga, memungkinkan produk impor lebih banyak masuk ke Indonesia. Kondisi ini dapat menekan industri dalam negeri, khususnya UMKM yang belum siap bersaing dengan produk berstandar global. Oleh karena itu, kebijakan domestik yang tepat sangat dibutuhkan untuk melindungi sektor rentan tanpa menghambat arus perdagangan. Strategi yang bisa ditempuh antara lain peningkatan kualitas produk lokal, pemberian fasilitas sertifikasi untuk UMKM, promosi produk “Made in Indonesia”, serta diversifikasi pasar agar tidak terlalu bergantung pada satu wilayah.
IEU-CEPA bukan sekadar perjanjian dagang biasa, melainkan tiket emas bagi Indonesia untuk menembus pasar global, khususnya Eropa. Jika dimanfaatkan dengan bijak, perjanjian ini dapat meningkatkan ekspor, memperluas investasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, apabila tidak memiliki persiapan yang matang, tantangan dari kompetisi global juga dapat menjadi bumerang bagi perekonomian Indonesia.
Penasaran dengan inovasi terbaru dari industri manufaktur? Ingin membuka peluang bisnis dari berbagai sektor manufaktur? Registrasi sekarang dan amankan tiketmu dengan cara klik link berikut: Registrasi Manufacturing Indonesia 2025
Bergabunglah dengan kami dalam Manufacturing Indonesia 2025: Biggest Manufacturing Expo in Southeast Asia. Kunjungi website kami di https://www.manufacturingindonesia.com/ untuk informasi terkini seputar industri manufaktur. Ikuti akun media sosial Instagram kami @manufacturing.indonesia untuk mengetahui informasi seputar pameran dan ikuti akun media sosial TikTok kami @manufacturing.series untuk mengetahui informasi unik terkait industri manufaktur.
Referensi
- Adri, Aguido. (26 September 2025). “IEU-CEPA Beri Banyak Manfaat ke Industri Manufaktur, Nol Persen Tarif di Lebih 90 Persen Pasar Eropa”. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2025 dari https://www.kompas.id/artikel/manufaktur-nasional-siap-bersaing-di-pasar-eropa?status=sukses_login&status_login=login&loc=hard_paywall
- BBC.com. (24 September 2025). “Indonesia dan Uni Eropa Teken Kesepakatan IEU-CEPA — Apa keuntungan yang didapat Indonesia?”. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2025 dari https://www.bbc.com/indonesia/articles/cly19wj4vvzo
- Rianto, Muhammad Nur. (29 September 2025). “Menakar Dampak Kesepakatan Dagang IEU-CEPA”. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2025 dari https://money.kompas.com/read/2025/09/29/135733126/menakar-dampak-kesepakatan-dagang-ieu-cepa.