ILUSTRASI. Pameran Manufaktur: Suasana Pameran Manufacturing Indonesia 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (4/12). BKF Sebut Salah Satu Pendorong Kinerja Industri Manufaktur Terkendalinya Pandemi

KONTAN.CO.ID –  JAKARTA. Merebaknya varian baru Covid-19, yaitu varian Omicron sejak akhir tahun 2021, tak kemudian menjegal kinerja industri pengolahan pada awal tahun 2022.

Ini terlihat dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Januari 2022 yang sebesar 53,7 atau naik dari 53,5 pada bulan Desember 2021.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio N. Kacaribu, mengatakan, salah satu penunjang pertumbuhan industri pengolahan pada bulan laporan adalah keberhasilan penanganan pandemi di Indonesia.

“Seiring dengan relatif terkendalinya pandemi. Kinerja pengendalian pandemi di Indonesia akan terus dijaga sehingga mendukung kepercayaan masyarakat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi,” ujar Febrio dalam keterangannya, Rabu (2/2).

Selain relatif terkendalinya pandemi, ekspansi sektor manufaktur Indonesia juga ditopang oleh peningkatan permintaan ekspor Indonesia yang mencatatkan rekor tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Pun permintaan dalam negeri nampak membaik seiring dengan pemulihan ekonomi.

Ini kemudian mendorong peningkatan kapasitas produksi dan bermuara pada peningkatan tingkat penyerapan tenaga kerja dan bahkan aktivitas pembelian stok pasokan.

Kelancaran produksi juga terlihat di Januari 2022. Ini disebabkan oleh peningkatan kondisi logistik dalam negeri sehingga ada perbaikan waktu pengiriman oleh pemasok.

Sejalan dengan itu, kenaikan indeks harga input mulai melambat dibandingkan Desember 2021, meski masih relatif tinggi khususnya untuk bahan baku dan transportasi.

Harga pasokan yang masih relatif cukup tinggi ini berpotensi menahan sektor manufaktur untuk dapat berekspansi lebih jauh lagi di masa yang akan datang.

Ke depan, Febrio berjanji akan terus menjaga perkembangan industri yang ekspansif ini, dengan konsisten dalam penanganan pandemi Covid-19 termasuk mitigasi varian Omicron dan menyalurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sehingga pemulihan bisa terus berlanjut sesuai dengan arah yang kami proyeksikan di tahun ini,” tandas Febrio.