Ilusrasi manufaktur

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja industri pengolahan nonmigas tercatat bertumbuh 5,47 persen pada kuartal I/2022. Pencapaian ini meningkat signifikan dibandingkan dengan periode tahun lalu yang sempat mengalami kontraksi 0,71 persen, didukung sejumlah subsektor.

Adapun subsektor yang menjadi penopang pertumbuhan kinerja industri pengolahan nonmigas selama kuartal I/2022 di antaranya industri alat angkutan yang tumbuh sebesar 14,20 persen, industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 12,45 persen, serta industri mesin dan perlengkapan sebesar 9,92 persen.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, di tengah situasi ekonomi dan politik global yang penuh ketidakpastian, kinerja sektor industri manufaktur Indonesia kian membaik.

“Keseimbangan antara kebijakan kesehatan dan ekonomi kepercayaan diri para pelaku industri dan daya tahan untuk beradaptasi dalam masa pandemi ini, merupakan bentuk dari resiliensi yang kita lihat di sektor industri manufaktur di Indonesia,” ujar Menperin dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (11/5/2022).

Dirinya menegaskan tren positif pertumbuhan industri nasional harus ditingkatkan. Semakin banyak industri nasional yang mampu berdaya saing seiring dengan percepatan transformasi digital akan dapat meningkatkan kinerja.

Kementerian Perindustrian mencatat beberapa kinerja gemilang sektor manufaktur, antaralain adalah kontribusi industri manufaktur sebesar 76,37 persen yang mendominasi capaian nilai ekspor nasional pada kuartal I/2022.

Sepanjang periode Januari-Maret 2022 tersebut, kinerja ekspor industri pengolahan menembus US$50,52 miliar atau naik 29,68 persen dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, realisasi investasi sektor industri pada kuartal I/2022 naik 17 persen year-on-year (yoy). Kinerja investasi sektor industri pengolahan sepanjang Januari-Maret 2022 mencapai Rp103,5 triliun.

Jumlah tersebut memberikan kontribusi signfikan sebesar 36,7 persen terhadap total nilai investasi nasional pada kuartal I/2022 yang menembus angka  Rp282,4 triliun.

Produktivitas pada sektor industri manufaktur masih terus bergeliat seiring dengan permintaan baru di pasar yang juga kian meningkat.

Fase ekspansi ini berdasarkan hasil survei S&P Global melalui data Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2022 yang berada di level 51,9 atau naik dibanding bulan Maret yang mencapai posisi 51,3.