Pelabuhan Tanjung Tapa yang digunakan untuk ekspor bubur kertas dan tisu milik PT OKI Pulp&Paper. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja ekspor industri manufaktur mencatatkan pertumbuhan 26,74 persen secara year-on-year pada Januari 2022, dengan nilai mencapai US$18,26 miliar.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pertumbuahn ekspor nonmigas salah satunya dipengaruhi oleh upaya penghiliran yang digalakkan pemerintah.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri berkontribusi sebesar 82 persen terhadap struktur ekspor nasional pada awal tahun macan air.

Sementara itu, sektor nonmigas berkontribusi hingga 95,30 persen terhadap kinerja ekspor nasional Januari 2022. Adapun pangsa pasar utama ekspor nonmigas, yaitu ke China (19,25 persen), Amerika Serikat (14,04 persen), dan Jepang (8,29 persen).

“Hal yang sedang dipacu dari sektor industri antara lain adalah penambahan investasi, peningkatan nilai tambah, dan perluasan pasar ekspor. Hal ini yang akan mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional,” kata Agus dalam keterangannya, Selasa (15/2/2022).

Agus melanjutkan ekspor pada Januari 2022 ini menandai peningkatan kinerja yang stabil dan semakin membaik. Dia pun meyakini kinerja ekspor manufaktur pada bulan-bulan mendatang dapat tetap ekspansif meski di tengah pandemi Covid-19.

Selain dampak dari penghiliran industri, tumbuhnya ekspor disinyalir juga berkaitan dengan naiknya daya saing produk Indonesia di pasar dunia.

Agus mencontohkan, sektor industri otomotif telah membuktikan kemampuannya untuk menembus pasar ekspor baru, yakni Australia.

“Hari ini telah dibuktikan oleh salah satu perusahaan industri otomotif di Indonesia, yakni PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang berhasil melakukan ekspor perdana ke Australia,” ujarnya.

Adapun, terkait perluasan pasar, khususnya produk otomotif, industri Indonesia telah mampu menembus sekitar 80 negara dengan kinerja ekspor 2021 tercatat sebanyak 294 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp52,90 triliun, serta sebanyak 91 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp1,31 triliun, dan 85 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp29,13 triliun.

“Secara khusus, ekspor produk TMMIN pada 2021 sebanyak 119 ribu unit kendaraan, atau sekitar 40 persen dari total ekspor otomotif Indonesia ke luar negeri,” katanya.